Minggu, 19 Februari 2012

Cewek Memilih Jodoh itu Ditinjau Dari Umurnya

Cewek Memilih Jodoh itu Ditinjau Dari Umurnya




Kalau kita tanyaa pada wanita tentang pria bagaimana yang anda pilih sebgai jodoh ???
maka sulitlah kita akan menerka Jawaban yang positif dan meyakinkan.

Mungkin yang di pilih nya adalah pria tampan, pria yang keren, cakep walaupun luntang lantung tak punya pekerjaan. Ada juga ynag memilih pria nyentrik, seniman, karyawan, wartawan. wan wan aja lah belakang nyaa dll..

Maka pernah saya baca hasil analisa oleh seorang penulis dan ahli ilmu jiwa perkembangan, bahwa cewek-cewek masa kini  akan bisa di bagi menjadi 3 golongan :

1. Golongan pertama :
    Cewek yang berumur kira 14-20 tahun kalau di pikat oleh seorang pria, maka mereka akan bertanya :
Tampan ?? Cakep ?? Keren ?? Nyentrik ?? Ganteng ?? Gagah ??

2. Golongan kedua :
    Cewek yang berumur kira 21-28 tahun kalau di pikat oleh seorang pria, maka mereka akan bertanya :
Apa Jabatan ?? dagangkah ?? pengusaha besar ?? pemborong ?? kaya ?? berpangkat ??

3. Golongan Ketiga :
    Jika lau perawan-perawan tua yang berumur 29-63 tahun. kalau di pikat oleh seorang pria,mereka cepat-cepat menjawab : Mana Dia ???  Keburu lari dehh,,ahahaha ^_^

Sabtu, 18 Februari 2012

Bermimpi lah Sesuai Kenyataan

Bermimpi lah Sesuai Kenyataan


Setiap orang pasti pernah merasakan yang nama nya frustasi akibat dari permasalahan nya,yang tidak kenyataan hidup nya tidak sesuai dengan impian nya. Sebagai contoh teman saya yang kuliah di universitas yang sama tapi kenyataan nya biaya yang tidak mencukupi yang menghambat impian nya.

atau pun mereka2 para perantau ke kota besar,yang bermimpi mendapatkan pekerjaan berkelas nasional bahkan internasional.,tapi yang hanya kenyataan nya  hanya mendapatkan pekerjaan yang hanya biasa2 saja.
Ada juga seorang pengusaha yang mungkinmengharapkan kenaikan profit 10 kali,malah mendapatkan kebangkrutan.

Apa yang kita harapkan mungkin saja tidak sesuai dengan apa yang kita impikan. Lalu apa yang harus kita  lakukan ?????

Berikut yang mungkin bisa kita lakukan saat mimpi2 kita tidak sesuai dengan kenyataan nya.

1. Bertindaklah selalu dengan cara fleksibel dan Dinamis

Jika betul-betul ingin menggapai kesuksesan, maka diperlukan *kesiapan* untuk bisa bertindak secara fleksible dan dinamis terhadap setiap perubahan yang terjadi.
Saat ada badai atau angin topan yang besar, tidak jarang kita melihat pohon yang memiliki batang yang sangat besar  tumbang! Apa sebab?
Sebab mereka tidak kuat menahan beban  yang diterima.
Namun coba tengoklah bambu! Karena batangnya yang lentur, maka bambu bisa fleksibel bergerak ke segala arah, dan jarang tumbang!
, begitu pun dengan kita! Jika kita bertindak dan berpikir dinamis dan juga fleksibel, maka kita akan lebih tahan dalam menghadapi tantangan dan perubahan serta masalah yang datang.

2. Berpikirlah bahwa INILAH yang terbaik untuk kita!
Saat kenyataan tidak sesuai dengan impian, percayalah bahwa inilah yang terbaik untuk kita. Kita tidak pernah tahu skenario yang telah ditetapkan-Nya.
Berpikirlah selalu positif atas apapun  yang terjadi pada diri kita. Jangan  biarkan satu kegagalan membuat kita kecewa, apalagi sampai frustasi dan berlarut-larut.

3. Tetap Siapkan MENTAL PEMENANG!
Saat kita mengalami kegagalan, lebih baik instropeksi diri daripada menyalahkan takdir. Siapa tahu, kita memang belum siap jadi pemenang!   Bisa jadi kesuksesan hanya akan membuat kita menjadi sombong, dan karena saking sayangnya Tuhan kepada kita, Ia tidak mau hamba-Nya berbuat dosa. setiap kemenangan itu lebih baik dirintis dari setiap peluh kita! Akan lebih baik jika kemenangan itu kita dapatkan setahap demi setahap.
Rejeki dan kemenangan itu sungguh tidak terkira banyaknya dari Tuhan, Sekarang tinggal bagaimana cara kita! Apakah mau meraihnya? atau mengharapkan turun dengan sendirinya?
Saya sarankan, jangan pernah memilih yang keduanya. Kita semua tahu bahwa yang namanya kemenangan itu seringkali dimiliki oleh mereka yang... tdk pernah berhenti berusaha!

Rabu, 15 Februari 2012

Di Mana Tempat Terbaik Kita?

Di Mana Tempat Terbaik Kita?




Dimanapun kita berada, maka disitulah tempat terbaik kita..!
Seringkali kita merasa terkungkung dengan lingkungan dimana kita berada.

Tidak jarang orang berpikir dan merasa  bahwa tidak mungkin bagi mereka untuk  bisa meraih sukses.

Misalnya mereka yang hidup di daerah terpencil, merasa susah, dan jauh untuk  mendapat sentuhan teknologi, atau  menerima informasi terbaru dengan cepat.

Hingga berpikir, begitu susahnya berjuang dan mengembangkan usaha.

Sebaliknya, mereka yang hidup di kota besar berpikir betapa sesaknya dunia. Begitu ketatnya tingkat persaingan hidup.

Dimana pun berada, saling sikut, saling senggol, saling tendang. Hingga akhirnya  memutuskan, memang susah untuk menjadi  yang terdepan.

Dalam berjuang segala sesuatunya memang seringkali tidak sesuai keinginan kita. Bisa jadi kita merasa lingkungan tidak  lagi ramah, dan kondisinya tidak nyaman.

Padahal sesungguhnya, dimanapun kita berada, pahami bahwa ITULAH tempat terbaik kita. Tempat dimana kita hidup, tempat di mana kita memperjuangkan apapun  yang kita inginkan.

Sekarang, mari kita renungkan sejenak...

1. Jika kita selalu saja berpikir bahwa tempat lain adalah lebih baik, maka sampai kapan kita akan mulai berjuang?

2. Jika kita selalu saja menunggu datangnya kesempatan emas di tempat lain, berapa banyak waktu yang terbuang, hanya sekadar untuk menunggunya?

3. Jika kita selalu saja menunda apapun yang bisa kita lakukan di tempat kita berada sekarang, maka berapa banyak kesempatan yang terbuang percuma?

Dan masih banyak lagi hal yang perlu kita renungkan..!
Karenanya, jika saja kita mau berpikir bahwa inilah tempat terbaik kita, maka kita akan memiliki kesadaran dan kemampuan untuk membuat segala sesuatunya menjadi lebih baik, lebih bernilai, dan penuh arti!


Kita semua memiliki kesempatan emas untuk menjadi besar & benar dimana saja... asal,  kita mau memperjuangkannya!

Rabu, 08 Februari 2012

Kritik Anda adalah Kue Anda

Kritik Anda adalah Kue Anda

"Anda tidak berhak dipuji kalau tidak bisa menerima kritikan."    -- Halle Berry, 2005

Itulah kalimat dahsyat yang disampaikan Halle Berry, artis peraih Oscar melalui film James Bond 'Die Another Day' di
tahun 2004 ketika mendapat piala Razzie Award.

Razzie Award adalah penghargaan yang diberikan kepada mereka yang dinilai aktingnya buruk. Label pemain terburuk
ini didapatkan Halle setelah memainkan perannya di film 'Cat Woman'.

Ia adalah orang yang pertama kali langsung datang ke tempat pemberian penghargaan tersebut.

Tidak ada Aktor dan Artis lain sebelumnya yang sanggup datang dan hanya menyampaikan pesannya melalui video.

Sambutannya sungguh menarik :"Saya menerima penghargaan ini dengan tulus. Saya menganggap ini sebagai kritik
bagi saya untuk tampil lebih baik di film-film saya berikutnya. Saya masih ingat pesan ibu saya bahwa... 'Kamu tidak berhak dipuji kalau kamu tidak bisa menerima kritikan'."


Tepukan tangan sambil berdiri sebagai bentuk ketakjuban dari para hadirin sangat memeriahkan malam itu. Ya, sangat sedikit orang yang sanggup menerima kritikan seperti Halle.

Nah, sekarang, apa arti kritik bagi anda? Apakah itu musibah buruk? Seperti bencana yang tidak terduga, atau... simbol kehancuran diri? Adakah yang bisa menganggap kritik layaknya ia menerima pujian?

 Kritik memiliki banyak bentuk...


Kritik bisa berupa nasehat, obrolan, sindiran, guyonan, hingga cacian pedas. Wajar saja jika setiap orang tidak suka
akan kritik.

Bagaimanapun, akan lebih menyenangkan jika kita berlaku dan tampil sempurna, memuaskan semua orang dan mendapatkan pujian.

Tapi siapa yang bisa menjamin bahwa kita bisa aman dari kritik? Tokh kita hanyalah manusia dengan segala keterbatasannya. Dan nyatanya, di dunia ini lebih banyak orang yang suka mengkritik, daripada dikritik. :-)

Kalau anda suka sepak bola, pasti sering mengamati para komentator dalam mengeluarkan pernyataan pedasnya.

Padahal belum tentu kepandaian mereka dalam mengkritik orang lain sebanding dengan kemampuannya jika disuruh
memainkan bola sendiri di lapangan. ;-)

Belum lagi para pakar dan pengamat politik, ekonomi, maupun sosial. Mereka ramai-ramai berkomentar kepada publik, seolah pernyataan merekalah yang paling benar. :-)

Namun bukan itu permasalahannya!

Pertanyaannya sekarang adalah... seandainya anda mendapatkan kritikan, yang sakitnya melebihi tamparan, apa
yang harus Irfandi lakukan?

Jawabannya adalah...


=> Nikmatilah setiap kritikan layaknya kue kegemaran kita!


Mungkinkah? Mengapa tidak! :-)


Kita mempunyai wewenang penuh untuk mengontrol perasaan kita.
Berikut tips untuk anda saat menghadapi kritik:

1. Ubah Paradigma anda Terhadap Kritik

tidak sedikit orang yang jatuh hanya gara-gara kritik, meski tidak semua kritik itu benar dan perlu ditanggapi. Padahal, kritik menunjukkan adanya yang *masih peduli* kepada kita.

Coba perhatikan perusahaan-perusahaan besar yang harus mengirimkan berbagai survey untuk mengetahui kelemahannya.

Bayangkan jika anda harus melakukan hal yang sama, mengeluarkan banyak uang hanya untuk mengetahui kekurangan anda!

Kritik merupakan kesempatan untuk koreksi diri. Tentu saja akan menyenangkan jika mengetahui secara langsung kekurangan kita, dari pada sekedar menerima dampaknya, seperti dikucilkan.

2. Cari tahu sudut pandang si pengkritik

Tidak ada salahnya mencari tahu detil kritik yang disampaikan. Ianda bisa belajar dari mereka dan melakukan koreksi terhadap diri anda. Bisa jadi kritik yang disampaikan benar adanya.

Jika perlu, justru carilah orang yang mau memberikan kritik sekaligus saran kepada anda. Toh anda tidak akan menjadi rendah dengan hal itu.

Justru sebaliknya, pendapat orang bisa jadi membuka persepsi, wawasan, maupun paradigma baru yang mendukung goal anda.

3. Kritik tidak perlu dibalas dengan kritik!

Tanggapi kritik dengan bijak. anda tidak perlu merasa marah atau memasukkannya ke dalam hati. Toh menyampaikan pendapat adalah hak semua orang.

Nikmatilah apapun yang mereka sampaikan. Tidak ada ruginya untuk ringan dalam mema'afkan seseorang. Anggaplah semua itu untuk perbaikan yang menguntungkan anda kelak.

Jangan pernah anda balas kritik dengan kritik. Karena hal ini hanya akan membuat perdebatan, menguras tenaga &
pikiran. Tidak ada gunanya...

4. Terimalah kritikan dengan senyuman. ^_^

Ini semua bisa melatih mental kita agar bisa *tegar* menghadapi ujian yang lebih hebat di kemudian hari.

Singkatnya, kita memang hanya layak dipuji jika sudah berani menerima kritikan. Meski tidak mudah, asah terus keberanian anda untuk menikmati kritik layaknya menikmati kue anda.
Ingat, pujian dan apresiasi hanya akan datang apabila kita sudah melakukan sesuatu yang berharga.

So, jangan pernah bosan untuk memburu  kritik, dan tanggapilah setiap kritik dengan  lapang dada!  ^_^

Rabu, 01 Februari 2012




"Teman... Mendengarlah dengan sabar, maka  kita akan menemukan banyak hikmah dari  yang disampaikan orang lain kepada kita"

Banyak orang bisa 'berkata', namun sedikit yang mau 'mendengar'.  Padahal jika kita mau kembali ke hukum alam, seharusnya kita harus lebih banyak mendengar daripada bicara. Bukankah Tuhan memberi kita dua telinga dan hanya satu mulut? 

Begitupun jika kita saksikan pada bayi yang baru lahir. Indra pendengaran lebih dulu berfungsi daripada yang lainnya. Lalu, mengapa mendengar lebih susah daripada berbicara?

Meski secara kasat mata mendengar adalah hal yang gampang, namun nyatanya banyak orang yang lebih suka didengarkan daripada mendengarkan. Mendengarkan merupakan bagian esensi yang menentukan komunikasi efektif. Tanpa kemampuan mendengar yang bagus, biasanya akan muncul banyak masalah.

Yang sering terjadi, kita merasa bahwa kitalah yang paling benar. Kita tidak tertarik untuk mendengarkan opini yang
berbeda dan hanya tergantung pada cara kita.

Selalu merasa benar, paling kompeten, dan tidak pernah melakukan kesalahan. Duh... malaikat kali!

Jika kita selalu merasa bahwa diri kita benar, dan cara kitalah yang paling tepat, itu berarti kita tidak pernah mendengarkan.

Ide dan opini kita sangat sukar untuk diubah jika fakta tidak mendukung keyakinan kita. Bahkan kalau ada fakta pun kita mungkin hanya akan sekedar meliriknya saja.

Mungkin saat ini kita nyaman dengan cara kita, tapi untuk jangka waktu yg panjang, orang-orang akan menolak dan
membenci kita.

Jika kita mau mulai mendengarkan  orang lain, maka suatu saat kita akan  menyadari kesalahan kita. Jawaban untuk mengatasi sifat ini adalah mengasah skill mendengar aktif.

Mendengar tidak selalu dengan tutup mulut, tapi juga melibatkan partisipasi aktif kita. Mendengar yang baik bukan berharap datangnya giliran berbicara.

Mendengar adalah komitmen untuk memahami pembicaraan dan perasaan lawan bicara kita. Ini juga sebagai bentuk
penghargaan bahwa apa yang orang lain bicarakan adalah bermanfaat untuk kita. Pada saat yang sama kita juga bisa
mengambil manfaat yang maksimal dari pembicaraan tersebut.

Seni mendengar dapat membangun sebuah relationship. Jika kita melakukannya dengan baik, orang-orang akan tertarik dengan kita dan interaksi kita akan semakin harmonis.

Berikut teknik mudah yang dapat dipraktekkan oleh Irfandi dengan sangat wajar untuk menjadi seorang pendengar
yang baik :
1. Peliharalah kontak mata dengan baik.
    Ini menunjukkan kepada lawan bicara tentang keterbukaan dan kesungguhan kita
2. Condongkan tubuh ke depan.
    Ini menunjukkan ketertarikan kita pada topik pembicaraan. Cara ini juga akan mengingatkan kita untuk memiliki sudat pandang yang lain,yaitu tidak hanya fokus pada diri kita.
3. Buat pertanyaan     ketika ada hal yang butuh klarifikasi atau ada informasi baru yang perlu kita selidiki dari lawan bicara kita.
4. Buat selingan pembicaraan yang menarik.
    Hal ini bisa membuat percakapan lebih hidup dan tidak monoton.
5. Cuplik atau ulang beberapa kata
    yang diucapkan oleh lawan bicara kita. Ini menunjukkan bahwa kita memang mendengarkan dengan baik hingga hapal beberapa cuplikan kata.
6. Buatlah komitmen untuk memahami
    apa yang ia katakan, meskipun kita tidak suka atau marah. Dari sini kita akan mengetahui nilai-nilai yang diterapkan lawan bicara kita, yang mungkin berbeda dengan nilai yang kita terapkan.

Dengan berusaha untuk memahami, bisa jadi kita akan menemukan sudut pandang, wawasan, persepsi atau kesadaran baru, yang tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya.
Seorang pendengar yang baik sebenarnya hampir sama menariknya dengan pembicara yang baik. Jika kita selalu pada pola yang benar untuk jangka waktu tertentu, maka suatu saat kita akan merasakan manfaatnya.

Prosesnya mungkin akan terasa lama dan menjemukan, tapi lama-kelamaan akan terasa berharganya upaya yang telah kita lakukan. Kita akan merasa lebih baik atas diri kita, hubungan kita, teman-teman kita, anak-anak kita, maupun pekerjaan.
Kesimpulan: Jadilah pendengar yang baik, karena sifat ini bisa menjadi kunci untuk mengembangkan pikiran  yang positif, dan merupakan salah satu tangga anda untuk mencapai kesuksesan!  ^_^